Panduan menghitung biaya dan tips renovasi rumah

Anda berencana melakukan renovasi rumah? Jika demikian, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya adalah biaya renovasi rumah.

Renovasi rumah merupakan hal yang perlu Anda lakukan, apalagi jika rumah yang Anda tinggali sudah sangat lama ditempati.

Namun tanpa memperhitungkan biaya dan hal lainnya, renovasi rumah akan sangat menguras kantong Anda.

Apalagi jika melihat harga bahan dan biaya jasa tukang yang setiap tahunnya terus meningkat. Oleh karena itu, diperlukan akun yang terperinci.

Jika Anda berniat melakukan renovasi rumah dalam waktu dekat atau berencana merenovasinya, Rumah123 menyediakan panduannya.

Selain memperkirakan biaya renovasi tiap tipe rumah, artikel ini juga akan membahas tips mengatur anggaran renovasi agar tidak membengkak nantinya.

Biaya renovasi rumah yang harus dihitung

Biaya tanah dan konstruksi

Biaya tanah dan bangunan adalah hal pertama yang harus dimasukkan dalam rencana anggaran renovasi rumah. Apalagi jika ingin menambah luas tanah atau bangunan.

Untuk menghitung estimasinya, terlebih dahulu tentukan jumlah meter yang akan digunakan.

Misalnya, jika Anda membutuhkan tanah seluas 50 meter persegi, cari tahu berapa harga tanah per meter tempat tinggal Anda.

Kita ambil contoh tanah dijual di Bandung senilai Rp 2 juta. Artinya biaya yang dibutuhkan adalah 50 x Rp 2.000.000 = Rp 100.000.000.

Biaya layanan dan material

Cara menghitung renovasi rumah selanjutnya terkait dengan biaya jasa dan material.

Setelah memperhitungkan biaya ini, Anda tidak akan lagi direpotkan dengan proses pembelian bahan bangunan satu per satu.

Biaya renovasi rumah per meter dalam skala besar berkisar Rp 2,5-4 juta per meter persegi.

Biaya tenaga kerja

Baik itu renovasi rumah sederhana ataupun mewah, keduanya pasti membutuhkan tenaga kerja yang tepat untuk mencapai hasil yang maksimal.

Dalam hal ini, Anda dapat memilih apakah akan menerapkan sistem borongan harian, jasa borongan, atau borongan utuh.

Dalam sistem kontrak harian, setiap pekerja dikenakan tarif Rp 125-150.000 per hari. Perlu juga diingat bahwa biaya tersebut tidak termasuk biaya material.

Kerugian dari sistem ini adalah lamanya pekerjaan yang kemungkinan akan tertunda, yang dapat menyebabkan peningkatan anggaran renovasi.

Sementara itu, sistem kontrak layanan berfokus pada perhitungan luas bangunan yang direnovasi. Biaya sistem ini berkisar antara Rp 1-1,5 juta per meter persegi.

Dibandingkan dengan sistem kontrak harian, biaya tenaga kerja untuk jasa kontrak tidak tergantung pada lamanya pekerjaan.

Dengan kata lain, jika terjadi keterlambatan, Anda tidak perlu membayar biaya yang lebih besar.

Biaya lainnya

Agar tidak ketinggalan perkiraan biaya renovasi rumah, sebaiknya Anda juga menganggarkan dana ekstra untuk menangani hal-hal yang tidak terduga.

Perubahan biasanya disebabkan oleh peningkatan biaya material, atau Anda mungkin ingin memberikan trim tambahan di antara renovasi.

Estimasi biaya ini minimal harus 10% dari total estimasi biaya.

Contoh anggaran renovasi rumah

Jika Anda akan menggunakan sistem kontrak layanan, Anda dapat menggunakan rumus perhitungan berikut:

Total biaya = (biaya kontrak x luas rumah) + (harga tanah x luas tanah)

Atau jika ingin membandingkannya dengan upah harian, berikut rumus perhitungannya:

Total biaya = biaya material + biaya tenaga kerja + (harga tanah per meter persegi x luas lantai)

Sedangkan renovasi rumah berupa penambahan luas lantai dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut.

Total biaya = jumlah lantai x luas rumah x harga per meter persegi